Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro serta Masalahnya
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro - Sesuai judul di atas, sebelum kita bahas lebih jauh tentang permasalahan yang ada dalam ruang lingkung ekonomi mikro maupun ekonomi makro, kami akan sedikit menyimpulkan kembali tentang 3 model analisis ekonomi yang telah kami tulis pada artikel kami sebelumnya. Mengingat hal ini cukup penting untuk dipahami.Anda masih ingat bukan tentang apa itu ekonomi deskriptif ? Yaitu merupakan satu bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan tentang kondisi kegiatan ekonomi di suatu daerah atau negara dalam masa tertentu secara apa adanya. Lain halnya dengan ekonomi terapan yang juga termasuk bagian dari ilmu ekonomi yang intinya adalah untuk melakukan pembahasan terhadap penerapan teori ekonomi di dalam suatu rumah tangga produksi. Satu lagi adalah teori ekononmi, yaitu ilmu yang menganalisa tentang relasi atau hubungan antara beberapa variabel ekonomi. misalnya pola konsumsi yang dipengaruhi oleh kenaikan upah tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Berikut ini Penjelasan tentang Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro ditemukan dan dikembangkan oleh para ahli ekonomi klasik, yaitu di sekitar abad ke-18 dan abad ke -19. Diantara mereka adalah Adam Smith, David Ricardo, yang kemudian dikembangkan oleh Marshall dan Piqou. Dalam penyusunan teori ekonomi mikro, para ahli ekonomi tersebut menggunakan beberapa anggapan dasar, yaitu :
- Setiap subjek ekonomi umumnya selalu bertindak ekonomis rasional.
- Setiap subjek ekonomi memiliki informasi yang lengkap atas berbagai macam peristiwa yang terjadi di pasar.
- Tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para subjek ekonomi dapat segera beradaptasi atau mengadakan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Konsep the invisible hand dari Adam Smith menjelaskan bahwa dalam perekonomian bebas (tanpa campur tangan pemerintah) perekonomian akan mencapai kondisi keseimbangan melalui mekanisme harga yang terjadi di pasar.
Dalam perkembangan zaman, permasalahan ekonomi mikro mulai muncul. Tidak setiap masalah baru tersebut dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar. Hal ini disebut dengan kegagalan pasar (market failure).
Contoh kegagalan pasar adalah pengadaan barang publik (barang yang penggunaannya secara bersama) seperti jalan raya. Produsen (kontraktor) tidak akan membangun jalan raya secara gratis. Dengan demikian maka pembangunan jalan raya diambil alih oleh pemerintah dengan menggunakan dana APBN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar